Ayah mengapa Aku berbeda?

Sumber Internet

Belakangan aku mulai bertanya tanya, apa rasanya menjadi sepertimu apakah langkah mu selalu ringan, hingga tidak sadar kalau salah satu alas sepatumu lumayan membuka (aku tertawa saat melihatnya)..apakah punggungmu tidak terasa nyeri seperti punggungku beberapa tahun ini (aku divonis syaraf terjepit grade 1, -Pret). Bagaimana rasanya memiliki peran penting untuk banyak orang, bagaimana rasanya bisa berada ditempat tinggi dan berpergian ketempat yang jauh.., apa saja warna baru yang kamu lihat diperbedaan waktu yang berbeda beda itu, dan terlihat seperti apa..? apakah disana warna merah masih terlihat memikat ataukah terlihat membosankan dan memiliki nama panggilan lain. Aku rasa

kau sudah menaklukkan dunia. Setidaknya buatku begitu, kau ingat aku selalu cepat berpuas diri begitu katamu dulu. Padahal aku hanya mudah bersyukur itu saja. 

Hei terimakasih untuk pertolonganmu, berkatmu aku bisa menutup dapurku dijam 8 malam, dan Memiliki sedikit waktu luang untuk mereka, kau tahu anak sulungku menyukai matematika baginya angka angka seperti memiliki keajaiban yang tidak terbatas. Karenanya aku mulai mengajarkannya aljabar pelajaran yang seharusnya masih 7 atau 8 thn lagi dia dapatkan, aku melakukannya karena aku masih ingin mengobati masa kecilku yang selalu kalah dengan matematika aku benar benar tidak ingin dia menjadi sepertiku, aku harap dengan begitu dia lebih rasional saat dewasa nanti. Jangan sampai seperti ibunya, oh tuhan aku begitu membenci diriku sendiri dalam banyak hal yang aku miliki Dan yang telah kulakukan digaris hidupku. sekarang aku mulai mengerjakan sesuatu menulis beberapa cerpen pendek untuk dibacakan ulang oleh si sulung dan merekam suaranya, aku bilang padanya ini proyek ibu dan anak. Dia bertanya kenapa kami harus melakukan ini dan itu, 

aku katakan padanya, agar kami bisa memiliki banyak kenangan bersama, agar aku dan dia bisa mengingat banyak hal yang dilakukan bersama sama, agar kami nantinya tidak kerap berdebat tentang sesuatu yang tidak penting, maksudku bila kami banyak melakukan sesuatu bersama sama kami tidak akan saling melukai nantinya, karena kami akan mengingat perasaan kami saat itu perasaan seorang ibu kepada anaknya dan sebaliknya. Lagi pula mungkin saja ini tidak berhenti untuk kami saja, siapa yang tahu mungkin bisa dinikmati oleh orang orang diluar sana well siapa yang tahu. 

 aku ingin dia menekuni sesuatu dan menguasainya, aku memulainya dengan membuatkan cerita pendek untuknya cerita cerita ajaib dengan tokoh tokoh yang sedikit tidak masuk akal. Ada kelinci yang harus masuk hutan padahal hujan badai sangat deras karena sangat ingin pergi belajar mengaji, sudah tiga kali aku menceritakan ulang cerita itu dan tidak pernah gagal membuatnya bersemangat seperti kelinci diakhir cerita. 

Dan dua hal diatas tidak akan terjadi bila tempo hari Tuhan dan kau tidak menolongku, alih alih nasihat pergi atau bertahan, atau harus bagaimana bila terjadi hal hal memalukan. 

yang kudapat lebih melampaui dugaanku, hari hari selanjutnya rasanya seperti berutang budi kebanyak orang tidak hanya ke satu orang tapi ke anak dan cucumu nanti. Atau seseorang dimasa depan yang mungkin membutuhkan bantuan yang sama, Jadi begitulah hidupku ternyata, suatu hari nanti mungkin saat mereka sudah dewasa aku akan berbagi rahasia memalukan ini atau tidak entahlah.

Kau masih menyukai mie goreng instan..? Aku pernah menikmatinya tanpa bumbu ajaibnya saat itu aku benar benar lapar aku tidak menyadari kalau mie gorengku tidak berbumbu, aku bahkan menambahkan nasi dan memakannya dengan cepat. aku baru tahu tidak menaburkan bumbu bumbu itu saat sudah selesai makan ketika mengangkat piring makanku yang menindih bungkusan bumbu itu. aku bertaruh kau tidak pernah memakan mie goreng se menyedihkan itu.